In Bule House Slideshow: Hendro’s trip from Makassar, Sulawesi, Indonesia to Torino Province, Italia was created by TripAdvisor. See another Torino Province slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Rabu, 29 Februari 2012

7 Bianconeri Dipanggil Timnas Melawan Amerika Serikat, Duet Matri-Gio jadiAndalan

     Pelatih Italia Cesare Prandelli telah memilih tujuh pemain Juventus di skuadnya untuk menghadapi Amerika Serikat pada Rabu nanti. Klub ini akan diwakili oleh Buffon, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Marchisio, Pirlo dan Matri untuk pertandingan persahabatan yang dimainkan di Genova.
        Skuad penuh Prandelli untuk menghadapi Amerika Serikat adalah sebagai berikut:

Kiper: Buffon (Juventus), De Sanctis (Napoli), Sirigu (Paris St Germain), Viviano (Palermo)
Bek: Abate (Milan), Astori (Cagliari), Balzaretti (Palermo), Barzagli (Juventus), Bonucci (Juventus), Chiellini (Juventus), Criscito (Zenit San Pietroburgo), Maggio (Napoli), Ogbonna (Torino)
Pemain tengah: De Rossi (Roma), Marchisio (Juventus), Montolivo (Fiorentina), Thiago Motta (Paris St Germain), Nocerino (Milan), Pirlo (Juventus)
Pemain depan: Borini (Roma), Giovinco (Parma), Matri (Juventus), Pazzini (Inter).
 
      Pelatih tim nasional Italia Cesare Prandelli mengungkapkan daftar starting line-up yang akan digunakannya untuk laga ujicoba melawan Amerika Serikat pada Kamis (1/3) dinihari WIB. 
   Gianluigi Buffon masih tetap menjadi pengawal utama mistar gawang Italia. Sedangkan Christian Maggio bersama dengan Andrea Barzagli, Angelo Ogbonna dan Domenico Criscito menjadi pengawal lini pertahanan.
     Di tengah, sang pelatih memilih dua Juventus Andrea Pirlo dan Claudio Marchisio untuk dijadikan tandem dengan Antonio Nocerino. Sedangkan Thiago Motta akan bermain di belakang Sebastian Giovinco dan Alessandro Matri yang ditempatkan di lini depan.
  
Laga ujicoba ini menjadi persiapan Azzurri sebelum tampil di Euro 2012

Sabtu, 25 Februari 2012

Gallery Juventus vs AC Milan








Statistik Juve Imbangi Milan

Kericuhan pascapertandingan antara AC Milan vs Juventus (foto: Getty Images) 



JUVENTUS kembali belum terkalahkan ketika berhasil menahan imbang tuan rumah AC Milan 1-1. Meski tergolong sarat akan keputusan kontroversial, namun hasil akhir diterima dengan legowo oleh Rossoneri.
 
Meski bertindak sebagai tuan rumah, bukan berarti Milan bisa mendominasi pertandingan. Terlihat dari statistik yang dipaparkan Soccerway, Juve unggul ball possession dengan 55 %. Sementara Milan hanya 45 %.
 
Namun Milan unggul dalam melakukan tendangan penjuru. Rossoneri mampu menghasilkan 10 kali melakukan corner kick, sedangkan tim tamu hanya dua kali mendapatkan kesempatan sepak pojok.
 
Pertandingan ini juga tergolong kasar bahkan kedua tim melakukan pelanggaran masing-masing 11 kali menjatuhkan tim lawan. Sementara dalam hal tendangan tembakan ke arah gawang, kedua tim juga melakukan tembakan dengan jumlah yang sama, yaitu sebanyak tiga kali.
 
Statistik Juve imbangi Milan:
Stadion: San Siro
Penonton: 53.000
Gol: Milan: Nocerino (15’), Juventus: Matri (83’)
Tendangan ke gawang: Milan: 3 kali, Juventus: 3 kali
Tendangan melenceng: Milan: 3, Juventus: 6 kali
Tendangan sudut: Milan: 10 kali, Juventus: 2 kali
Offsides: Milan: 1 kali, Juventus: 2 kali
Pelanggaran: Milan: 11 kali, Juventus: 11 kali

Matri Batalkan Kemenangan Milan



   

  Dua tim tertas di klasemen Serie-A, AC Milan dan Juventus saling beradu kekuatan di San Siro pada Sabtu (25/2). Ketatnya pertandingan terlihat dari hasil akhir laga kedua tim yang sama-sama berbagi poin setelah imbang 1-1.
    Milan sejatinya mendominasi permainan pada babak pertama. Bahkan, anak asuh Antonio Conte dibuat kewalahan dalam mengantisipasi semua tekanan yang dilancarkan oleh Robinho Cs.
Tuan rumah pun unggul pada menit ke-15, setelah Antonio Nocerino melesakkan bola ke gawang Juventus. Gianluigi Buffon terkecoh dengan tendangan Nocerino yang sebelumnya sempat membentur badan Leonardo Bonucci.
    Pada menit ke-24, gol kedua Milan dianulir oleh wasit. Bola sepakan Sulley Muntari terlihat sempat melewati batas gawang Juventus, sebelum Buffon dengan segera mengamankan bola tersebut. Namun wasit tidak mengesahkannya menjadi gol. Hingga babak pertama usai, Milan kian mengurung barisan belakang Juventus. Kendati demikian, tak ada gol tambahan yang tercipta bagi tuan rumah.
    Pada babak kedua, Juventus mencoba bangkit dan melakukan sejumlah perubahan strategi maupun komposisi pemain. Beberapa peluang mereka dapatkan, salah satunya lewat Alessandro Matri yang mencetak gol pada menit ke-78 namun dianulir wasit karena terlebih dulu offside.
    Petaka hadir tujuh menit jelang berakhirnya waktu normal. Thiago Silva harus membayar mahal kesalahannya dalam memberikan operan, setelah Matri berhasil melesakkan tendangan voli yang gagal dibendung oleh Christian Abbiati.
    Pada menit ke-89, Juventus harus bermain dengan sepuluh orang. Arturo Vidal yang melancarkan tekel keras kepada Mark Van Bommel tak diberi ampun dan langsung mendapatkan kartu merah dari wasit.
Wasit pun meniup peluit panjang yang kedua tanda berakhirnya pertandingan. Dengan hasil imbang ini, tak ada perubahan di posisi dari keduanya. Milan masih memuncaki klasemen sementara dengan perolehan 51 poin, sementara Juventus berada di bawahnya dengan torehan 50 poin dan masih mengantungi satu laga sisa. 

Jumat, 24 Februari 2012

Semangat Vidal jelang Big Match

Arturo Vidal/Getty Images     Kepercayaan dirasakan gelandang Juventus, Arturo Vidal, jelang pertemuan melawan AC Milan, Sabtu (25/2). Pemain asal Cile itu yakin bila I Bianconeri akan menaklukkan Milan di Stadion San Siro.
     Keyakinan Vidal merujuk pada dua pertemuan musim ini melawan I Rossoneri. Dalam dua pertemuan itu, pasukan Antonio Conte dua kali pula mengempaskan Milan. Sekali di Serie-A dan sekali di leg pertama semifinal Coppa Italia.
     "Aku mempertimbangkan Milan sebagai kandidat peraih scudetto. Tetapi, kami sudah mengalahkan mereka dua kali dan akan melakukannya lagi," ucap Vidal penuh percaya diri.
    "Zlatan Ibrahimovic dan Kevin-Prince Boateng tidak bisa bermain. Namun, kami tidak boleh meremehkan pemain lain mereka. Ada pemain hebat seperti Robinho dan Ignazio Abate," lanjut mantan pemain Bayer Leverkusen itu.

Rabu, 22 Februari 2012

Lawan Milan, Conte Bingung Pilih Striker



      Sejak musim ini nama Antonio Conte melambung. Prestasinya membawa Juventus belum terkalahkan sepanjang musim membuat sang pelatih dianggap sosok tepat untuk mengangkat prestasi Si Nyonya Tua.
     Conte juga dikenal sebagai pelatih yang gemar bereksperimen dengan formasi. Ia sering menggunakan formasi 4-3-3. Namun belakangan ini, 3-5-2 menjadi formasi pilihan dia.
      Meski begitu, Juventus akan menghadapi laga berat pada akhir pekan ini. La Vecchia Signora akan melawan AC Milan yang berada di puncak klasemen. Tidak sedikit yang mengatakan laga ini akan menjadi penentu siapa peraih titel juara Serie-A.
     Dilansir dari Tuttosport , Conte akan menggunakan formasi 3-5-2 saat laga kontra Milan. Namun yang jadi persoalan, Conte masih belum mengetahui siapa striker yang akan dimainkannya.
     Seperti yang diketahui, Juventus memiliki banyak striker berkualitas. Sebut saja Fabio Quagliarella, Marco Borriello, Alessandro Matri, Alessandro Del Piero dan Mirko Vucinic. Namun menurut Tuttosport, Conte akan menjadikan Vucinic sebagai pilihan utama dalam laga tersebut.

T. Silva Akui Juventus


Thiago Silva AC Milan v Juventus FC - Tim Cup
     Performa Juventus yang belum terkalahkan hingga saat ini membuat terkejut beberapa pihak. Mereka kagum dengan kebangkitan La Vecchia Signora.
     Salah satu pemain yang mengaku terkejut adalah Thiago Silva. "Jujur saja, aku tak berharap Juventus bisa sedemikian kuat," jelas defender AC Milan itu saat diwawancarai Corriere dello Sport .
"I Bianconeri menunjukkan gambaran skuad yang mapan dan dilatih oleh pelatih tangguh di sosok Antonio Conte. Mereka tampil sangat baik," puji defender asal Brasil itu.
Akhir pekan ini, Milan akan kembali bersua Juventus. Pada dua pertemuan pertama, I Rossoneri selalu takluk dari sang lawan. Kalah 0-2 di Serie-A dan 1-2 di Coppa Italia.
"Kami harus bisa mengurangi berbuat kesalahan saat menghadapi mereka. Juventus adalah tim yang sangat berbahaya. Mereka bisa menciptakan gol ketika ada pemain kami yang berbuat salah," komentar Silva.
Salah satu yang diwaspadai Silva adalah serangan balik ala Juventus. Mentalitas khas Juventus yang telah terbentuk juga dikhawatirkan Silva.
Bagaimana dengan mantan rekan satu timnya, Andrea Pirlo? "Kami harus waspadai semua pemain, bukan hanya dia. Tapi, Pirlo memang menjadi elemen penting di Juventus. Hanya untuk kali, aku yakin kami akan memenangi pertandingan," tandasnya.

Pirlo Ingin Lawan Ibra

            
   Gelandang Juventus Andrea Pirlo berharap Zlatan Ibrahimovic bisa memperkuat AC Milan saat kedua tim saling bentrok dalam lanjutan Serie A Italia pada akhir pekan ini.

Ibrahimovic menjalani sanksi tiga pertandingan menyusul kartu merah yang diterimanya ketika berhadapan dengan Napoli pada awal bulan ini.



         Namun, Ibrahimovic telah mengajukan banding atas sanksinya itu. Keputusan akhir mengenai nasib pemain asal Swedia tersebut akan ditentukan, Kamis (23/2). Pirlo berharap banding Ibrahimovic dapat diterima, karena ingin berhadapan dengan mantan rekan satu timnya.

“Kami berharap Ibra akan ada di sana pada Sabtu nanti,” ujar Pirlo dilansir La Stampa.

      Ibrahimovic telah menjalani sanksi di dua pertandingan, dan bisa tampil pada laga melawan Juventus di San Siro jika hukumannya dikurangi.

Pemain berusia 30 tahun itu telah menjadi pemain kunci bagi Milan pada musim ini, dan sudah melesakkan 15 gol di Serie A.

Minggu, 19 Februari 2012

Pertarungan AC Milan vs Juventus Menurut Pemainnya



Kubu Milan

Zlatan Ibrahimovic : Juventus sedang dalam keadaan terbaik, namun AC Milan bisa lebih baik dari itu.

Robinho: Mungkin pertandingan ini akan menjadi salah satu yang terbaik musim ini. Saat ini kami yang capolista dan sampai akhir musim, kami akan berjuang untuk scudetto.

Alesssandro Nesta: Senang melihat Juventus bangkit dan bersaing dengan kami lagi. Namun mereka tidak akan mendapat apa-apa di San Siro.

Mark Van Bommel: Menurutku pertandingan ini memiliki gengsi yang lebih baik dibandingkan el clasico, ketika aku bermain di Barcelona.

Kubu Juventus



Andrea Pirlo: Entah bagaimana rasanya bermain kembali di San Siro dengan seragam yang berbeda. Namun Juventus adalah Juvntus yang memiliki mental baja dimanapun mereka bermain.

Alessandro Del Piero: Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pertandingan ini akan selalu menarik. Kami siap 200% menghadapi laga ini.

Gianluigi Buffon: Milan dan Juventus akan selalu menjadi ikon bagi Negara Italia. Pastinya akan menjadi  kebanggaan bagi tim untuk memenangkan pertandingan ini.

Simeone Pepe: Kami datang ke San Siro dengan catatan tak terkalahkan. Tapi hal itu tidak akan menjadi  kebanggaan kami, sebelum scudetto berada di tangan kami


Menurut Penulis ( Hendro Male )

Juventus memiliki pertahanan terbaik musim ini, namun berbanding terbaik dengan lini depan mereka yang kadang mandul didepan gawang. Taktik Conte yang tergolong kurang kreatif dari segi penyerangan, membuat Juventus berkali-kali gagal menjebol gawang lawan. Sedangkan AC Milan sedang dalam keadaan on fire meski tanpa Ibra yang masih diskorsing. Kehebatan di segala lini membuat mereka lebih diuntungkan dalam laga ini, apalagi bermain di hadapan tifosi Milanisti di San Siro. Satu catatan lain, kepemimpinan wasit jga menjadi penentu dalam big match ini.

Prediksi: 
AC Milan vs Juventus = 55:45 (padahal gw Juventini, tpi prediksi ini berdasarkan pandangan objektif gw)



Rabu, 01 Februari 2012

Juventus vs Parma ditunda


Pertandingan malam antara Parma dan Juventus tertunda. Permainan di Tardini telah ditunda karena cuaca buruk di Emilia-Romagna, yang memungkinkan untuk menimbulkan masalah keselamatan di dalam dan sekitar stadion. Keputusan itu diambil oleh mayoritas dari Gruppo Operativo Sicurezza, organisasi keamanan yang beroperasi di Stadio Tardini.

"Itu diduga bahwa permainan ini tidak akan mampu untuk dilaksanakan," kata Direktur Giuseppe Marotta. "Lapangan itu benar-benar tertutup dan keselamatan penonton juga harus selalu terjamin. Jika anda memperhatikan faktor dalam kondisi jalan, yang akan telah membatasi pengoperasian layanan darurat, jelas bahwa keputusan yang tepat telah dibuat".

Marotta melanjutkan: "Anda tidak bisa mengakomodasi untuk kalender pertandingan ini, ada pertandingan malam di bulan musim dingin, dengan segala hormat ke Parma Football Club dan kota itu sendiri. Kami telah membangun sebuah dasar yang mampu menangani masalah ketertiban umum dan kelangsungan hidup, namun stadion Italia dianggap sebagai kualitas terendah di Eropa dan ini adalah tren negatif yang perlu diatasi. Jika anda ingin menempatkan sebuah tontonan tingkat atas, struktur dan perencanaan yang memadai yang diperlukan".

Direktur Juventus menyimpulkan dengan mempertimbangkan pengaturan pertandingan untuk dijadwalkan kembali. "Sejauh yang bersangkutan," katanya. "Saya menyerukan kepada Parma dan Liga. Sayangnya tidak Parma ataupun Juventus memiliki komitmen Eropa, jadi kita akan menemukan tanggal yang memadai nantinya".

Senin, 30 Januari 2012

RESMI: Luca Toni Hijrah Ke Al Nasr



Spekulasi mengenai masa depan striker Luca Toni di Juventus terjawab. ManajemenBianconeri menyatakan sudah menuntaskan transfer Toni ke klub Uni Emirat Arab Al Nasr.
Manajer umum Juventus Beppe Marotta sepanjang akjir pekan kemarin menyatakan, Toni hampir pasti bermain untuk klub di Timur Tengah tersebut. Kepastian ini akhirnya diumumkan manajemen Juventus di laman resmi mereka.
“Juventus Football Club menyatakan kepergian Luca Toni dengan transfer permanen. Striker itu sudah menuntaskan transfernya ke Al Nasr di Uni Emirat Arab,” demikian pernyataan Juventus.
Pemain berusia 34 tahun itu datang ke Turin dari Genoa pada Januari lalu, dan hanya mencetak dua gol dari 14 penampilannya di Serie A. Toni jarang mendapatkan kesempatan dimainkan di bawah asuhan Antonio Conte sejak musim panas lalu.

Dengan demikian, Toni akan bergabung dengan mantan kiper Italia Walter Zenga yang kini melatih di Dubai.

Minggu, 29 Januari 2012

JUVE BERLATIH DI VINOVO YANG BERSALJU


Juventus telah kembali bekerja hanya beberapa jam setelah keberhasilan 2-1 di kandang atas Udinese. Dengan jadwal pertandingan kejuaraan yang padat dan cepat, pasukan Antonio Conte segera kembali pada tempat latihan untuk mempersiapkan perjalanan Selasa ke Parma.

Dan hujan salju yang berat semalam di Turin berarti bahwa staf di Pusat Juventus memulai di pagi hari untuk memastikan bahwa Bianconeri bisa melakukan sesi latihan mereka.

Setelah lapangan dibersihkan, para pemain yang tidak turut bertanding dalam pertemuan kemarin menjalani pekerjaan atletik pemanasan yang intens sebelum menyelesaikan dengan pertandingan 5 lawan 5. Sisa dari skuad yang melakukan latihan ringan menggunakan fasilitas dalam ruangan.

Besok akan melihat tim berlatih di sore hari sebelum berangkat ke Parma. Conte dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers pra-pertandingan pukul 02:00 siang waktu setempat.

Sabtu, 28 Januari 2012

Matri penyelamat Juve


Untuk sementara Juventus berhasil memperlebar jarak di puncak klasemen Serie-A, dengan pesaing terdekatnya, AC Milan. Kemenangan tipis 2-1 atas Udinese di Juventus Arena, membawa I Bianconeri melejit sebagai capolista  dengan keunggulan empat poin.
Pahlawan kemenangan Juventus pada laga ini adalah Alessandro Matri yang mencetak dua gol pada masing-masing babak. Sementara Udinese hanya mampu mencuri satu gol pada awal babak kedua melalui Antonio Floro Flores.
Bermain di depan publiknya sendiri, Juventus langsung menggebrak sejak laga dimulai. Bahkan, tuan rumah nyaris unggul lewat aksi Marcelo Estigarribia saat laga baru berjalan. Menguasai bola dari umpan terebosan Fabio Quagliarella, Estigarribia melepaskan tembakan yang sayangnya masih mampu dihalau kiper Udinese, Samir Handanovic.
Setelah dikejutkan peluang cepat Juventus, Udinese balik menekan. Gawang I Bianconeri bahkan nyaris jebol jika kiper Gianluigi Buffon tidak sigap menghalau bola tembakan Antonio Di Natale pada menit ke-14. Buffon kembali melakukan penyelamatan dengan menepis bola tembakan Pablo Armero dua menit setelahnya.
Aksi dua kiper tampaknya menjadi hiburan tersendiri pada babak pertama. Handanovic tak kalah gemilangnya bermain di bawah mistar. Dengan kecermatannya, dia keluar dari sarangnya untuk menghalau peluang Alessandro Matri yang sudha berada dalam posisi bebas.
Juve yang sedikit lebih mendominasi permainan akhirnya mampu membuka skor jelang babak pertama usai. Pada menit ke-42, Matri mencetak gol setelah memanfaatkan bola liar hasil tandukan Quagliarella yang sempat ditepis Handonovic. Juventus pun menutup paruh pertama dengan keungulan 1-0.
Pada babak kedua, Udinese mencoba bangkit. Peluang pertama yang diraih Di Natale pada menit ke-54 memang masih melebar. Namun mereka akhirnya mampu mencetak gol balasan dua menit setelahnya melalui Antonio Floro Flores.
Menerima umpan Maucirio Isla yang berlarih membelah lini tengah, Floro Flores menerima bola sebelum melepas tembakan terarah ke tiang jauh, tanpa mampu dijangkau Buffon. Skor 1-1 membuat pertandingan semakin sengit.
Demi menambah kreativitas lini tengah, Pelatih Juventus, Antonio Conte akhirnya memasukkan Claudio Marchisio. Hasilnya cukup efektif. Menerima sodoran bola Marchisio, Matri sempat mengontrol bola sebelum melepaskan tembakan diagonal yang mampu mengecoh Handanovic. Juventus kembali unggul saat laga sudah memasuki menit ke-62.
Memasuki 20 menit terakhir, Udinese coba meningkatkan daya gedor demi mengincar gol kedua. Namun Juventus semakin disiplin dalam menjaga daerahnya. Beberapa tekanan Il Zebrette kerap menemui kebuntuan sebelum mampu menembus kotak penalti.
Hasilnya, skor 2-1 untuk kemenangan Juventus mampu bertahan hingga wasit meniupkan peluit akhir. Donasi tiga angka ini membuat torehan nilai Juventus menjadi 44, berselisih empat angka dari Milan yang baru akan menghadapi Cagliari, Minggu (29/1). Sementara Udinese tertahan di posisi tiga dengan nilai 38.


Head To Head Juventus-Udinese

Berikut adalah head to head Juventus vs Udinese dalam 5 pertandingan terakhir.




Head-To-Head
22 Des 2011
Udinese 0 - Juventus 0
31 Jan 2011
Juventus 1 - Udinese 2
19 Sep 2010
Udinese 0 - Juventus 4
4 Apr 2010
Udinese 3 - Juventus 0
23 Nov 2009
Juventus 1 - Udinese 0

Jangan lupa untuk menonton pertandingan ini nanti malam live di Indosiar pukul 03.45 WIB.

Martin Caceres menjalani tes medis


Martin Caceres sedang menjalani tes medis di Turin. Setelah check up di awal pagi di 'Fornaca Clinica' di Sessant, bek asal Uruguay ini akan pindah ke 'Isokinetik' dan kemudian ke 'di Istituto Medicina dello Sport'.

Mengapa saya memilih Juventus ? Berikut alasannya!


Juventus Football Club (dari bahasa Latin iuventus: masa muda, diucapkan [juˈvÉ›ntus]), biasa disebut sebagai Juventusdan popular dengan nama Juve, merupakan sebuah klub sepak bola profesional asal Italia yang berbasis di kota Turin,Piedmont, Italia. Klub ini didirikan pada 1897 dan telah mengarungi beragam sejarah manis, dengan pengecualian kejadian musim 2006-2007, di Liga Italia Seri-A. Klub ini sendiri merupakan salah satu anak perusahaan dari FIAT Group, yang saat ini dimiliki oleh keluarga Agnelli, dan membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Fiat Automobile, tim F1 Scuderia Ferrari,Ferrari Corse, dan Maserati Automobile.
Juventus merupakan klub tersukses dalam sejarah Liga Italia Seri-A dengan raihan 27 gelar juara (Scudetto), dan juga tercatat sebagai salah satu klub tersukses di dunia. Merujuk pada International Federation of Football History and Statistics, sebuah organisasi internasional yang berafiliasi pada FIFA, Juventus menjadi klub terbaik Italia pada abad 20, dan menjadi klub terbaik Italia kedua di Eropa dalam waktu yang sama.
Secara keseluruhan, klub ini telah memenangi 51 kejuaraan resmi. Dengan rincian 40 di Italia, dan 11 di zona UEFA dan dunia. Sekaligus menjadikannya sebagai klub tersukses keempat di Eropa, dan ketujuh di dunia, dengan gelar-gelar dunia yang diakui oleh enam organisasi konfederasi sepak bola, dan tentunya FIFA.
Klub ini menjadi klub pertama Italia dan Eropa Selatan yang berhasil memenangi gelar Piala UEFA (sekarang namanya menjadi Liga Europa). Pada 1985, Juventus menjadi satu-satunya klub di dunia yang berhasil memenangi seluruh kejuaraan piala internasional dan kejuaraan liga nasional, dan menjadi klub Eropa pertama yang mampu menguasai semua kejuaraan UEFA dalam satu musim.
Juventus juga menjadi salah satu klub sepak bola Italia dengan jumlah fans terbesar, dan diperkirakan ada 170 juta orang didunia yang juga menjadi fans Juve. Klub ini menjadi salah satu pencipta ide European Club Association, yang dulu dikenal dengan nama G-14, yang berisikan klub-klub kaya Eropa. Klub ini juga menjadi penyumbang terbanyak pemain untuk tim nasional Italia.
Sejak 2006 klub ini bermarkas di Stadion Olimpico Turin yang menggantikan markas sebelumnya yaitu Stadion Delle Alpi, yang dirubuhkan dan dibangun ulang sebagai stadion baru bernama Juventus Arena. Juventus resmi memakai stadion baru mereka tesebut pada awal September 2011. 
Juventus F.C.
Nama lengkap
Juventus Football Club S.p.A.
Julukan
[La] Vecchia Signora (Nyonya Tua)
[La] Fidanzata d'Italia
 (Kekasih dari Italia)
[I] bianconeri
 (Putih - Hitam)
[Le] Zebre
 (Si Zebra)
[La] Signora Omicidi
 (Nyonya Pembunuh)
Didirikan
November 1, 1897; 114 tahun lalu(sebagai Sport Club Juventus)
Stadion
Juventus Arena, Torino
(Kapasitas: 41.000)
Pemilik
Keluarga Agnelli (melalui Grup FIATdan Exor S.p.A)
Presiden
Andrea Agnelli
Pelatih
 Antonio Conte



Penalty game WK2010